Listrik Arus Searah

 


Listrik arus searah (Direct Current - DC) adalah jenis aliran listrik di mana arus listrik mengalir dalam satu arah yang konstan. Ini berarti bahwa arus mengalir dari terminal positif ke terminal negatif dalam suatu rangkaian listrik tanpa mengalami perubahan arah. Arus searah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi dan perangkat elektronik.

Contoh perangkat dan aplikasi yang menggunakan listrik arus searah meliputi:

  1. Baterai: Baterai adalah sumber arus searah yang umum digunakan dalam perangkat portabel seperti ponsel, laptop, jam tangan, dan perangkat elektronik lainnya.

  2. Panel surya: Panel surya menghasilkan listrik arus searah dari energi matahari.

  3. Catu daya elektronik: Banyak perangkat elektronik, seperti komputer, router, printer, dan kamera, menggunakan catu daya arus searah.

  4. Elektromotor DC: Motor DC mengubah energi listrik menjadi gerakan mekanis, dan digunakan dalam banyak aplikasi, mulai dari peralatan rumah tangga hingga kendaraan listrik.

  5. Elektrolisis: Proses elektrolisis melibatkan penggunaan arus searah untuk menguraikan senyawa kimia menjadi unsur-unsur penyusunnya.

Arus searah memiliki keuntungan dalam beberapa aplikasi karena sifatnya yang stabil dan mudah diatur, tetapi juga memiliki batasan karena jaraknya terbatas oleh kehilangan energi yang lebih tinggi pada jarak jauh, dan sulit didistribusikan dalam jumlah besar dalam jaringan listrik besar. Itulah mengapa sebagian besar sistem tenaga besar menggunakan listrik arus bolak-balik (Alternating Current - AC) yang dapat diubah arahnya secara teratur.

Arus listrik, dalam konteks sains dan teknologi, merujuk pada aliran muatan listrik dalam sebuah rangkaian atau kawat. Arus listrik diukur dalam satuan ampere (A) dan menggambarkan banyaknya muatan yang melewati suatu titik dalam satu detik.

1. Kuat Arus Listrik.

Arus Listrik adalah muatan listrik yang mengalir melalui penampang setiap waktu. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah kecuali pada sumber tegangan yang terjadi kebalikannya, yaitu dari potensial rendah ke potensial tinggi.


I = kuat arus listrik (Ampere)

q = muatan listrik (Coulomb)

t = waktu (detik)

Kuat arus listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

  1. Tegangan (Voltage): Tegangan menentukan gaya dorong muatan listrik untuk bergerak. Semakin besar tegangan, semakin besar pula kuat arus yang mengalir dalam rangkaian, asalkan resistansi tetap konstan.

  2. Resistansi (Resistance): Resistansi adalah hambatan dalam rangkaian yang menghalangi aliran muatan. Semakin tinggi resistansi dalam rangkaian, semakin rendah kuat arus yang mengalir.


  3. Hukum Ohm

  4. Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan (V) yang diberikan dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) rangkaian tersebut.

  5. Rumus matematisnya adalah:


  6. V = tegangan/ beda potensial (Volt)

  7. I = kuat arus listrik (A)

  8. R = resistor/ hambatan (Ohm)

Resistor/ Hambatan

Hambatan listrik adalah ukuran seberapa besar resistansi atau kendala yang dihadapi oleh arus listrik saat mengalir melalui suatu bahan atau komponen listrik. Hambatan diukur dalam satuan ohm (Ω) dan merupakan kebalikan dari konduktansi. Semakin tinggi nilai hambatan, semakin sulit bagi arus listrik untuk mengalir melalui materi atau komponen tersebut.

Hambatan listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:

  1. 1. Panjang kawat: Semakin panjang kawat atau penghantar, semakin besar hambatan yang dihadapi oleh arus listrik. Ini karena arus harus melewati jarak yang lebih panjang dan akan menemui lebih banyak hambatan dalam prosesnya.

  2. 2. Luas penampang (cross-sectional area) kawat: Semakin besar luas penampang kawat, semakin rendah hambatan yang dihadapi oleh arus listrik. Kawat dengan penampang yang lebih besar memberikan lebih banyak ruang bagi arus untuk mengalir.

  3. 3. Jenis bahan: Setiap bahan memiliki resistivitas yang berbeda, yaitu kemampuan alaminya untuk menghambat arus listrik. Bahan dengan resistivitas tinggi, seperti karet atau kayu, memiliki hambatan yang lebih besar daripada bahan dengan resistivitas rendah, seperti tembaga atau perak.

Secara matematis dituliskan sebagai berikut:





Penting untuk diingat bahwa kuat arus listrik juga berkaitan dengan keamanan. Jika arus listrik melewati tubuh manusia dengan kuat yang berlebihan, itu bisa berbahaya dan menyebabkan cedera atau bahkan kematian. Oleh karena itu, keselamatan saat menangani listrik harus selalu diutamakan, dan peralatan listrik harus diinstal dan digunakan dengan benar sesuai dengan pedoman yang berlaku.


Toyah S.Pd
Toyah S.Pd Guru Mata Pelajaran Fisika

Posting Komentar untuk "Listrik Arus Searah"